Sampah dan Kreativitas, Bisa Jadi Uang?
Sampah
plastik
Salah
satu jenis sampah yang membutuhkan waktu yang saaangat lama untuk terurai.
Bahkan,
faktanya botol plastik dari minuman kemasan yang biasa kalian minum, butuh
waktu 460 tahun untuk bisa terurai menjadi partikel yang lebih kecil.
Jadi
jangan kaget kalo kalian menemukan sampah kemasan yang diproduksi berpuluh-puluh
taun lalu masih ada sampai saat ini.
Trus,
apa yang bisa dilakukan untuk menguranginya?
Jawabannya ada pada webinar “Waste Workshop” kemarin yang mengangkat topik “How to Turn Your Waste Into a Business Opportunity”. Nah, pada acara yang dilaksanakan secara offline dan bertempat di Gedung C FIA UB ini, peserta mendapatkan ilmu baru dari pemateri yang keren banget, yakni kak Mohammad Taufiq Shaleh. Beliau merupakan social entrepreneur yang awal karirnya dimulai dari keresahan melihat tumpukan sampah plastik khususnya di daerah Malang.
Dengan
modal awal yang minim, kak Taufiq menyulap botol plastik bekas menjadi karya dengan
harga jual tinggi, contohnya seperti berbagai bentuk miniatur kendaraan bermotor. Kerennya lagi, beliau
juga merupakan pendiri Museum and Education Hot Bottle di Brawijaya Edupark. Selain
itu, banyak sekali prestasi yang diraihnya dari kegemarannya mengolah sampah plastik.
Di
acara kemarin, suatu hal yang menarik ialah peserta diajak untuk membuat
kerajinan bersama beliau, menggunakan botol plastik, sedotan, dan sendok plastik.
Dengan sabar dan telaten kak Taufiq memberikan tutorial kepada tiap-tiap
kelompok untuk membuat suatu miniatur sepeda motor. Dengan langkah awal
memotong botol menjadi potongan tertentu, hingga langkah akhir memberikan warna
menggunakan cat semprot, detail-detail kecil layaknya sepeda motor asli sangat
diperhatikan.
Dari ilmu yang didapatkan, diharapkan peserta dapat menerapkan tips-tips memulai bisnis bahkan dari sesuatu yang dianggap kecil. Karena kak Taufiq menyampaikan, “Mulailah dari sesuatu yang dianggap remeh oleh orang lain, bisa saja itu merupakan suatu hal besar untukmu”.
Leave a Comment