Perjalanan 5 Fase Kesedihan Menuju "Acceptance"


Hai halo, sobat BFast!!!

Siapa nih yang tanggal 6 November lalu juga hadir di acara SOCRATES di gedung B FISIP UB?

Hah? Acara apa sih itu?

Nah, sedikit gambaran, acara tersebut ialah pameran seni pertama yang diadakan oleh mahasiswa Sosiologi Universitas Brawijaya. Bernamakan "Sociology Creative House", ditampilkan berbagai karya hasil penuangan kreativitas, emosi, dan ide mahasiswa yang keren-keren. Pameran ini memiliki konsep 5 stages of grief, di mana para pengunjung diajak untuk memasuki 5 ruangan dengan emosi dan vibes yang berbeda di tiap ruangnya. Dengan usahanya menyampaikan tiap pesan di tiap ruangan, karya dan ciri khas yang disuguhkan sangat memanjakan mata para pengunjung. 

Berikut poin yang dapat dipetik dari kelima stages yang ditampilkan :

Denial, fase penyangkalan akan suatu perasaan merupakan hal yang sangat wajar dirasakan ketika emosi memenuhi kepala. Namun, apakah penyangkalan tersebut berakhir pada suatu ujung yang positif atau justru menjadi permulaan suatu masalah baru?

Anger, fase kedua di mana seseorang merasa amarah menguasai diri dan ingin meluapkan seluruh hal yang dirasakannya pada apapun itu. Pada titik ini, seseorang akan merasa dengan meluapkannya dapat menjadi lebih baik. Namun, apakah benar dengan marah dapat menyelesaikan masalah?

Bargaining, proses berunding serta merenung akan permasalahan yang dihadapi dan diharapkan berakhir pada menemukan solusi terbaik. Tidak ada salahnya untuk mengundang orang lain sebagai partner diskusi dengan harapan menemukan sudut pandang berbeda yang bisa jadi membuka pikiran sang pemilik masalah.

Depression, menjadi keadaan yang umumnya dirasakan di saat memiliki beban yang berat dan merasa sendiri melalui hari-hari beratnya. Depresi dapat terjadi tidak hanya faktor internal saja, namun juga dari lingkungan yang bisa mempengaruhi rasa tersebut datang. Di fase ini, seseorang sangat membutuhkan teman berbagi menghindari kemungkinan terjadi hal yang membahayakan.

Acceptance, fase terakhir ketika keikhlasan hadir dan seseorang bisa menerima dengan hati lapang akan suatu masalahnya, juga menerima akan segala hal yang ada pada hidupnya. Seseorang yang pada akhirnya berhasil ada pada fase akhir ini, berhak merasa bangga karena menjadi bagian dari orang-orang yang kuat.

Lalu, gimana sih menghadapi kesedihan versi kalian? Tetap lakukan hal positif dan jangan sampai membahayakan diri sendiri ya, sobat BFast!!





Powered by Blogger.